Yogyakarta – Kamis malam Jumat (29/12) Pondok Pesantren Alluqmaniyyah kembali menerima kehormatan karena kerawuhan ulama besar dari Sudan, beliau al-Mukarrom Syekh Awad al-Aqli al-Maliki dalam rangka rihlah dauroh ilmiyyah di Pesantren Indonesia.
Baca juga : Biografi Syekh Awad Karim al-Aqli
Pukul 20.00 para santri mulai memenuhi tempat berlangsungnya acara dauroh ilmiyyah. Sudah menjadi adat Luqmaniyyah, setiap acara dibuka dengan lantunan sholawat. Kemudian acara inti yaitu bedah kitab dimulai pada pukul 21.30. Syekh Awad membedah 3 kitab yaitu العقيدة النسفيّة (al-Aqidah an-Nasafiyyah) karya Imam Umar bin Muhammad an-Nasafiy, عقد الجوهر الثمين في أربعين حديثا (Iqd al-Jauhar ats-Tsamin fii Arbaina Hadisan) karya Syekh Ismail al-Aljuniy, dan kitab karya beliau yaitu فضل الرحيم (Fadlul Rahim). Kitab pertama membahas tentang ilmu akidah, sedangkan kitab kedua dan ketiga membahas tentang ilmu hadis, tapi untuk kitab ketiga khusus membahas sanad kitab hadis mu’tabaroh seperti Shahih Bukhori-Muslim dan hadis-hadis musalsalat beliau. Selama beliau memberikan penjelasan dengan bahasa Arab, Habib Sholeh bin Abdurrahman al-Jufri lah yang menerjemahkan perkataan beliau. Terjemahan Habib Sholeh sangat interaktif dan mudah dipahami oleh kalangan santri. Tidak dipungkiri, itu karena latar belakang beliau yang merupakan lulusan al-Azhar asy-Syarif. Tidak hanya membedah kitab, Syekh Awad juga memberikan ijazah kitab-kitab di atas kepada seluruh santri Pondok Pesantren Alluqmaniyyah. Semua santri semangat menjawab “قبلت الإجازة”.
Baca juga : Inti Bahasan Kitab pada Dauroh Ilmiyyah Syekh Awad
Proses bedah kitab berakhir sekitar pukul 23.10 kemudian dilanjutkan sesi musofahah untuk santri putra. Proses suwuk berkah dengan mencium tangan Syekh adalah momen paling dinanti, apalagi diiringi oleh suara vokal legendaris Ahbabul Musthofa yaitu Gus Sholeh Elham membuat suasana semakin syahdu. Terakhir, acara dauroh ilmiyyah Syekh Awad ditutup dengan doa oleh Habib Sholeh al-Jufri pada pukul 23.25.