Dunia remaja merupakan langkah awal seorang anak dianggap sudah gedhe. Baik putra maupun putri, keduanya memiliki proses yang sangat berkesan, bagi kaum hawa tentunya berbeda dengan kaum adam. Hal ini bisa dilihat dari usia masa balighnya.
Bagi perempuan pada usia sembilan tahun atau sebelumnya, mereka akan mengalami yang namanya masa menstruasi. Sedangkan bagi laki-laki, ketika usianya genap berumur lima belas tahun akan mengalami ihtilam (mimpi keluar mani). Perbedaan yang lain juga bisa dilhat pada perubahan pertumbuhan organ tubuh.
Banyak orang mengatakan; masa-masa indah adalah saat remaja. Pada masa ini mereka mulai mengenal adanya ketertarikan dengan lawan jenis.
Diantaranya munculnya rasa suka pada sesama dan timbulnya rasa saling menyayangi diantara mereka. Sifat ini sangatlah wajar karena memang sudah menjadi naluri insaniah bagi manusia. Saling ketertarikan inilah yang seringkali menimbulkan permasalahan baik bagi individu itu sendiri, orang tua maupun orang lain.
Di usia remaja, mereka para remaja senantiasa menjaga penampilannya setiap waktu, meniru gaya para selebritis dan mengikuti trend dalam berpakaian.
Orang tua pun terkadang kerepotan mengatur waktu anaknya. Saat harus makan siang misalnya, tiba-tiba ia berpamitan keluar rumah karena diajak temannya main. Ketika jam pulang sekolah, seharusnya jam setengah tiga sudah berada di rumah, si remaja baru pulang menjelang waktu senja.
Begitu pula saat diajak oleh orang tua pergi ke kebun, dengan perasaan terpaksa pergi ke sana dalam keadaan jiwa tidak tenang dan selalu terbayang untuk bermain dengan teman-temannya.
Sebagai orang tua yang baik, tentunya akan memberikan pengarahan dan bimbingan secara kontinyu supaya anaknya tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Sebaiknya orang tua mencegah anak laki-lakinya untuk merokok, karena pada masa ini sangat kurang tepat untuknya, baik bagi kesehatan jasmani maupun keteraturan ekonomi keluarga.
Lebih baik mereka diarahkan untuk belajar kelompok yang memiliki tujuan jelas, daripada membiarkan anaknya bermain kemana arahnya, tak jelas.
Adapun, bagi saudara maupun teman dekatnya lebih jauh lagi masyarakat di sekitarnya, mereka akan memiliki penilaian secara langsung terhadap para remaja. Mana anak yang brutal, mana anak yang santun, mana anak yang pintar dan mana yang bodoh.
Pengklasifikasian ini alami oleh masyarakat dan setiap orang memiliki apresiasi yang berbeda-beda. Ada anak yang tampan namun ia tak mau belajar sehingga menjadi bodoh, ada anak yang pintar namun masih suka berani kepada orang tuanya, dan ada anak yang rajin, pandai dan sifatnya pemaaf, baik kepada sesama serta suka membantu orang lain.
Yang terakhir inilah, pandangan masyarakat akan tertuju padanya meskipun keturunan anak kurang mampu. Ia banyak dibutuhkan oleh masyarakat karena kecerdikannya, dan anak seperti ini tidak lah mustahil untuk anak-anak remaja lainnya. Asalkan melalui pendidikan keluarga, pendidikan agama serta pendidikan moral yang baik di lingkungan sekitarnya.
Oleh:Wawan Hariyanto
DUNIA KAMPUS
Perguruan tinggi atau lebih dikenal dengan dunia kampus masing-masing lembaga berbeda. Perbedaan itu terutama bisa dilihat lewat nama besar perguruan tinggi tersebut. Namun pada hakikatnya, semua kampus adalah tempat untuk mencari ilmu pengetahuan. Orang muslim sangat mungkin belajar di kampus non muslim begitu pula sebaliknya. Hal itu hanya tergantung pada bidang keilmuan apa yang dibutuhkan oleh seorang mahasiswa. Perbedaan akidah tidaklah menjadi soal, dalam batasan tidak menyinggung peribadatan masing-masing orang. Hanya perbedaan itu membutuhkan toleransi tinggi supaya kerukunan hidup umat beragama terjaga dengan baik dan hidup lebih harmonis.
Kampus merupakan tempat yang sangat cocok untuk berbagai macam urusan. Mulai dari urusan ekonomi, akademik sampai urusan kekeluargaan (melalui pernikahan). Mahasiswa yang terlatih dalam bidang ekonomi, ia cenderung menggelutinya dengan gigih demi membiayai studinya. Enterpreuner atau bisnis banyak dilakukan oleh mereka yang ingin mengejar kesuksesan hidup melalui bisnis yang dilakukannya. Mulai dari usaha kecil seperti berjualan pulsa, voucher sampai kerja part time (paruh waktu) di salah satu perusahaan atau supermarket. Dengan langkah inilah, sebagai titik awal guna meraih cita-cita yang diinginkan. Selain itu berlatih berbisnis sejak masih mahasiswa akan memberikan pengalaman tersendiri yang tidak didapatkan oleh orang lain, paling tidak setelah lulus dari studinya bisa meneruskan usaha yang dulu pernah dilakoninya.
Dalam bidang akademik, seorang mahasiswa akan dihadapkan pada berbagai tantangan. Diantaranya yaitu Ia akan berhadapan dengan presentasi makalah, tugas dari setiap dosen, ujian semester dan pengajuan beasiswa dari sautu departemen maupun Bank. Kesemuanya itu kalau dilakukan dengan hati yang lapang, tentunya akan berbuah pada kemudahan dalam studi, kecuali apabila ada mahasiswa yang kuliah tidak masuk, tugas tidak dikerjakan, bermasalah dengan pegawai TU (tata usaha) maka pada akhirnya dampak buruk yang akan diterima. Tidak bisa mengikuti ujian semester dan harus mengulang tahun depan, alangkah kasihan mahasiswa malas seperti ini.
Terakhir, dunia kampus berkaitan dengan perbedaan budaya, asal daerah dan suku masing-masing mahasiswa. Dalam pergaulannya, tentunya menimbulkan persahabatan erat sampai menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, meskipun berbeda latar belakangnya. Orang jawa menikah dengan luar jawa, sangatlah mungkin. Orang sunda menikah dengan orang sumatra juga tidak menjadi persoalan. Namun terkadang seseorang perlu mempertimbangkan segala hal sebelum pernikahan, ia harus berpikir ke depannya. Apakah ia akan mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan untuk tinggal di luar daerahnya. Satu hal yaitu komitmen bersama dengan calon pendamping hidup.
DUNIA KAMPUS
Perguruan tinggi atau lebih dikenal dengan dunia kampus masing-masing lembaga berbeda. Perbedaan itu terutama bisa dilihat lewat nama besar perguruan tinggi tersebut. Namun pada hakikatnya, semua kampus adalah tempat untuk mencari ilmu pengetahuan. Orang muslim sangat mungkin belajar di kampus non muslim begitu pula sebaliknya. Hal itu hanya tergantung pada bidang keilmuan apa yang dibutuhkan oleh seorang mahasiswa. Perbedaan akidah tidaklah menjadi soal, dalam batasan tidak menyinggung peribadatan masing-masing orang. Hanya perbedaan itu membutuhkan toleransi tinggi supaya kerukunan hidup umat beragama terjaga dengan baik dan hidup lebih harmonis.
Kampus merupakan tempat yang sangat cocok untuk berbagai macam urusan. Mulai dari urusan ekonomi, akademik sampai urusan kekeluargaan (melalui pernikahan). Mahasiswa yang terlatih dalam bidang ekonomi, ia cenderung menggelutinya dengan gigih demi membiayai studinya. Enterpreuner atau bisnis banyak dilakukan oleh mereka yang ingin mengejar kesuksesan hidup melalui bisnis yang dilakukannya. Mulai dari usaha kecil seperti berjualan pulsa, voucher sampai kerja part time (paruh waktu) di salah satu perusahaan atau supermarket. Dengan langkah inilah, sebagai titik awal guna meraih cita-cita yang diinginkan. Selain itu berlatih berbisnis sejak masih mahasiswa akan memberikan pengalaman tersendiri yang tidak didapatkan oleh orang lain, paling tidak setelah lulus dari studinya bisa meneruskan usaha yang dulu pernah dilakoninya.
Dalam bidang akademik, seorang mahasiswa akan dihadapkan pada berbagai tantangan. Diantaranya yaitu Ia akan berhadapan dengan presentasi makalah, tugas dari setiap dosen, ujian semester dan pengajuan beasiswa dari sautu departemen maupun Bank. Kesemuanya itu kalau dilakukan dengan hati yang lapang, tentunya akan berbuah pada kemudahan dalam studi, kecuali apabila ada mahasiswa yang kuliah tidak masuk, tugas tidak dikerjakan, bermasalah dengan pegawai TU (tata usaha) maka pada akhirnya dampak buruk yang akan diterima. Tidak bisa mengikuti ujian semester dan harus mengulang tahun depan, alangkah kasihan mahasiswa malas seperti ini.
Terakhir, dunia kampus berkaitan dengan perbedaan budaya, asal daerah dan suku masing-masing mahasiswa. Dalam pergaulannya, tentunya menimbulkan persahabatan erat sampai menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, meskipun berbeda latar belakangnya. Orang jawa menikah dengan luar jawa, sangatlah mungkin. Orang sunda menikah dengan orang sumatra juga tidak menjadi persoalan. Namun terkadang seseorang perlu mempertimbangkan segala hal sebelum pernikahan, ia harus berpikir ke depannya. Apakah ia akan mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan untuk tinggal di luar daerahnya. Satu hal yaitu komitmen bersama dengan calon pendamping hidup.
IJINKAN AKU MENCINTAIMU…, LQ I’M IN LOVE, SALAM BUAT DIA YA…
IJINKAN AKU MENCINTAIMU…, LQ I’M IN LOVE, SALAM BUAT DIA YA…
wah,kang zu lagi puber yo..konsultasi no sama kang wa1n..
wah,kang zu lagi puber yo..konsultasi no sama kang wa1n..
udh lama g d up to date lg nih?
dunia kmpus skrng udh lebih memanas lhoo,apa lg dengan pola pikir mahasiswa yg suka praktis dan instan dalam menyajikan segudang tugas mw pun hal-hal yang bersifat akademik dan non akademik…masih bnyk hal yg bs dkupas di dunia kampus
udh lama g d up to date lg nih?
dunia kmpus skrng udh lebih memanas lhoo,apa lg dengan pola pikir mahasiswa yg suka praktis dan instan dalam menyajikan segudang tugas mw pun hal-hal yang bersifat akademik dan non akademik…masih bnyk hal yg bs dkupas di dunia kampus