Alluqmaniyyah – Agenda haflah Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah selalu menjadi momen istimewa tersendiri bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah. Sebagaimana dawuh abah pada wisuda Ihya Ulumiddin kemarin (11/03). Bahwa tradisi pondok pesantren itu kalau melakukan tasyakuran, pasti dilakukan secara megah. Sebab nikmat terbaik adalah nikmat ilmu. Maka persiapan untuk menyongsong haflah sebagai agenda tasyakuran akbar pondok telah mulai sejak beberapa bulan sebelumnya.
Meski telah melalui persiapan yang panjang, Kang Raka Anantama selaku Ketua Haflah tahun ini tetap menyampaikan permintaan maaf dalam sambutannya pada para hadirin. Jika dalam pelaksanaannya masih ditemui banyak kekurangan, entah dari tutur kata maupun tingkah laku dari panitia. Kang Raka juga sebelumnya menyampaikan selamat datang kepada para tamu undangan yang alhamdulillah ramai.
Baca juga : Peringatan Haul Ke-Sebelas Al-Marhum Al-Maghfurlah KH. Najib Salimi
Perbedaan Setting Tempat
Haflah puncak tahun ini terdapat perbedaan yang signifikan dari haflah tahun-tahun sebelumnya. Senter panggung haflah tahun ini terletak di masjid, tidak di halaman parkir pondok seperti biasa. Kendati demikian, semangat santri untuk memeriahkan akhirus sanah tidak menjadi surut.
Perbedaan settingan ini merupakan intruksi langsung dari pengasuh, Abah Kyai Na’imul Wa’in Salimi. Hal ini merupakan langkah untuk meminimalisir kegiatan luar pesantren. Acara Hafalah pada tahun ini juga di hadiri oleh tamu-tamu undangan. Riuh ramai para tamu undangan yang memenuhi halaman pondok, menambah sukacita kemeriahan haflah tahun ini.
Mauidzoh Hasanah
Terdapat dua pengisi mau’idzoh hasanah seperti biasa. Pada Haflah Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah tahun ini, para santri dan tamu undangan berkesempatan untuk ngangsu kawruh pada K.H. Nasrul Arif, Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan K.H. Ahmad Badowi Basyir, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. K.H. Ahmad Badowi Basyir juga merupakan rencang dari Simbah Salimi.
K.H. Nasrul Arif banyak menyampaikan dawuh-dawuh yang berhubungan dengan keutamaan orang alim. Sedangkan K.H. Ahmad Badowi Basyir banyak menyampaikan intisari dari kitab ihya ulumiddin. Keduanya menyampaikan mau’idzoh dengan presentasi yang renyah, sehingga pengajian tetap ramai dan hidup meski waktu telah larut.
Untuk mau’idzoh hasanah selengkapnya, dapat anda simak pada link berikut :