Munaqosyah Alfiyyah Itu Candu

253
santri alfiyyah ibtisamah
santri alfiyyah ibtisamah

Di antara kalut kemelut rasa takut menghadapi munaqosyah alfiyyah, sebagian santri Alfiyyah Ibtisamah merasa bahwa munaqosyah itu candu. Mereka cinta akan proses belajar siang-malam yang sudah mereka lewati. Mereka memahami bahwa proses belajar mereka sepanjang masa dan sudah sepantasnya hasilnya tidak diukur dari satu masa. Baik atau buruk maju munaqosyah kemarin, tidak akan pernah sebanding untuk menghargai semua proses yang telah dilalui. Benih yang mereka tanam akan terus tumbuh dan berkembang, serta buahnya bisa mereka petik kapan pun mereka ingin.

Garis Besar Munaqosyah

Munaqosyah merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah untuk para santri yang sedang menempuh jenjang kelas Alfiyyah 2. Selain momen yang sangat di tunggu-tunggu, munaqosyah pun menjadi momen yang cukup menegangkan bagi para santri Alfiyyah 2. Hal ini karena munaqosyah menjadi ajang penentuan seberapa jauh mereka hafal dan memahami bait per bait dari Kitab Alfiyyah Ibnu Malik. Di tambah lagi mereka langsung di uji oleh para penguji yang keilmuannya sudah tidak di ragukaan lagi dalam bidang ilmu nahwu.

Sebelum memasuki hari-H Munaqosyah, biasanya para santri khususnya Alfiyyah 2 belajar dari pagi sampai malam hari bahkan dini hari. Mereka saling menyimak bacaan temannya dan menambal kitab yang maknanya masih kosong.  Jumlah kelompok untuk munaqosyah tahun ini yaitu 12 kelompok, terdiri dari 6 kelompok putra dan 6 kelompok putri dengan ketua kelompok masing-masing yang di anggap sudah mumpuni dalam ilmu nahwu.

Munaqosyah ini di laksanakan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 31 Januari – 2 Februari 2024 pada malam hari. Setiap malam, 4 kelompok yang di pilih berdasarkan undian maju ke depan. Munaqosyah Alfiyyah tidak terlaksana jika tidak ada unsur-unsur utama dan pendukung, yaitu munaqosy (yang di uji), munaqisy (penguji), penonton, dan pembawa acara. Semua unsur ini saling berperan aktif untuk mensukseskan acara munaqosyah tahun ini.

Untuk munaqisy tahun ini, secara keseluruhan terdapat 6 munaqisy (penguji) di antaranya; Kyai Arifulhaq, Kyai M. Faqih Ali Muzakki, Ust. Fairuz Baraya, Ust. M. Saiful Kamal, Ust. Izzun, dan Kyai Nur Haris Majid selaku koordinator munaqisy.

Para Munaqisy Alfiyyah

Hafalan, pembacaan (maknani), dan pemahaman merupakan aspek penilaian Munaqosyah Alfiyyah Ibnu Malik. Semua aspek ini harus di perhatikan oleh para munaqosy dengan harapan para munaqosy ini bisa di beri kelancaran dalam semua aspek itu. Skala penilaian yang di berikan berkisar di antara 50-100 dan nantinya nilai munaqosyah ini akan masuk dalam rapor belajar santri saat kenaikan kelas.

Alfiyyah Ibtisamah dengan Keunikannya

Setiap tahunnya kelas Alfiyyah 2 itu memiliki jargon masing-masing untuk menyemangati dan menyemaraki kemeriahan malam munaqosyah. “Ibtisamah Fii Kulli Saa’ah” begitulah jargon Alfiyyah dua tahun ini, oleh karena itu di sebutlah dengan Alfiyyah Ibtisamah. Secara makna, arti ibtisamah yaitu tersenyum. Bisa di ambil filosofinya dari kata “ibtisamah” bahwa sesulit apapun keadaaanya tetaplah selalu tersenyum dan itu di buktikan oleh alfiyyah ibtisamah, serumit-rumitnya Alfiyyah Ibnu Malik mereka tetap tersenyum dan menghadapinya dengan terus giat belajar. 

Jargon Alfiyyah Ibtisamah ini sangatlah berpengaruh untuk para munaqosy ketika sedang di uji oleh munaqisy. Supporter dari penonton pun sangat membantu untuk menyemangati para munaqosy meskipun seringkali yang di lontarkan penonton ini merupakan celotehan-celotehan yang kurang enak di telinga. Tapi celotehan itu sebagai bahan candaan mereka untuk menghibur munaqosy bahkan munaqisy pun seringkali tertawa dengan guyonan mereka.

Kegiatan Munaqosyah

Munaqosyah hari pertama ini di awali dengan sambutan Ketua Pelaksana Munaqosyah, Ust. Khairul Muna dengan memberikan do’a dan harapan yang baik untuk Alfiyyah Ibtisamah. “Semoga nanti pelaksanaan munaqosyah di berikan kelancaran serta ketegasan dalam menjawab. Karena njenengan sudah belajar dari pagi sampai malam, simulasi pun sudah di laksanakan, semuanya sudah di maksimalkan. Mudah-mudahan di lancarkan semuanya,” ujar beliau.

Kemudian pembacaan do’a yang di bacakan oleh Ust. M. Saiful Kamal dengan khidmat dan khusyu’. Munaqosyah pun di mulai dengan dipandu oleh MC, Ust. Aziz dan Ust. Risa. Juknis Munaqosyah di bacakan oleh Ust. Aziz, setelah itu beliau menyapa penonton dengan teriakan “Alfiyyah Tsaaniyaah!” langsung di timpali dengan jargon “Ibtisaamah Fii Kulli Saa’ah” dengan serentak oleh Alfiyyah 2, sesekali penonton pun ikut melontarkan jargon Alfiyyah Ibtisamah.

Setiap malam, terdapat 4 kelompok yang maju. Dari tiap kelompok memiliki beberapa pertanyaan yang menantang tersendiri dari munaqosy (penguji).  Sebenarnya ada 14 bab yang di ujikan, akan tetapi yang keluar hanya 12 bab, 2 bab lainnya tidak di ujikan yakni Bab Imalaah dan Maa Laa Yansharif.

munaqosy putri

Kesan pesan Munaqosy dan Munaqisy

Pada hari terakhir, tepatnya di penghujung acara, setiap munaqisy menyampaikan amanah kepada semua santri khususnya Alfiyyah Ibtisamah. Mereka semua baik putra maupun putri berkumpul di dalam masjid.

“Alhamdulillaah kulo nderek bingah nderek nyekseni panjenengan sedoyo belajar Alfiyyah, mugi-mugi berkah, manfaat dunia lan akhirat. Alfiyyah niku kaidah, kunci kehidupan, dan kunci kesuksesan. Kaidah Alfiyyah niku lebih mudah, kita ada masalah di masyarakat, rumah tangga, kaidah alfiyyah bisa menyelesaikan. Hal tersebut sesuai dengan bait Alfiyyah yang berbunyi” تقرّب الأقصى بلفظ موجز * وتبسط البذل بوعد منجز “ ucap salah satu munaqisy Alfiyyah Ibnu Malik, Kyai Arifulhaq.

Setelah semua munaqosy tampil, di antara mereka ada yang merasa tidak puas atas penampilannya karena tidak sesuai harapaan, ada juga yang merasa puas karena yang ia dapatkan sesuai dengan harapan. Secara keseluruhan, penampilan munaqosy Alfiyyah 2 sudah bagus. Bahkan ada salah satu munaqosy yang ingin tampil lagi ke depan, “Aku pengen deh maju lagi, ternyata ketika udah di depan tuh biasa aja bahkan rasa tegang pun hilang.” Ternyata munaqosyah tidak semenakutkan itu, bahkan mereka sampai merasa candu ingin maju lagi ke depan.

Munaqosyah Alfiyyah ini tambah syahdu dengan serangkaian do’a yang mengakhiri dan amanah oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah, Abah Na’imul Wa’in.

Tonton: Munaqosyah Alfiyah Ibnu Malik Pondok Pesantren Alluqmaniyah Yogyakarta 2024 (Hari ke-1)

Baca juga: Munaqosyah Alfiyyah itu Istimewa