Munaqosyah Alfiyyah itu Istimewa

125
munaqosy alfiyyah putri
munaqosy alfiyyah putri

“Ikut munaqosyah itu istimewa, zaman sekarang menguasai alfiyyah bahkan hafal 1002 bait itu luar biasa. Sulit, bahkan jarang ditemukan.” – Kyai M. Faqih Ali Muzakki

Munaqosyah Alfiyyah Ibn Malik digelar selama 3 malam berturut-turut mulai tanggal 15-17 Februari 2023 sebagai agenda rutin tahunan  Pondok Pesantren Alluqmaniyah. Hampir sama dengan sidang skripsi di dunia perkuliahan, munaqosyah alfiyyah yang diikuti oleh santri kelas Alfiyyah 2 Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah pun digelar sebagai output penilaian santri selama 4 tahun belajar bidang nahwu dan shorof di pesantren. Perbedaannya, jika mahasiswa sudah menunaikan sidang skripsi kuliah berarti status mahasiswanya dicabut, sedangkan jika santri alfiyyah 2 sudah munaqosyah statusnya masih menjadi santri, tapi ditambah embel-embel tahtim.

Dalam munaqosyah alfiyyah, kitab yang diuji adalah Syarh Alfiyyah Ibn Aqil. Ada 16 bab yang diujikan tetapi yang keluar hanya 12 bab untuk 14 kelompok munaqosy (peserta ujian). Ini artinya ada 2 kelompok yang mendapatkan bab yang sama. Dari total 14 kelompok, masing-masing putra dan putri berjumlah 7 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 peserta, salah satunya merupakan ketua yang dinilai memiliki pengetahuan lebih dalam dan dapat mengkoordinasi anggotanya.

Selain ada munaqosy, dalam munaqosyah tentunya terdapat munaqisy sebagai penguji munaqosyah. Secara keseluruhan terdapat 5 munaqisy diantaranya Kyai Darul Azka, Kyai Arifulhaq, Kyai M. Faqih Ali Muzakki, Kyai Fairuz Baraya, dan Kyai Nur Kholis Majid selaku koordinator munaqisy. Setiap malamnya setiap kelompok munaqosy mendapat pertanyaan dari 4 munaqisy. Hanya pada malam terkahir terdapat pergantian munaqisy yaitu Kyai Fairuz Baraya menggantikan Kyai Darul Azka.

Susunan Acara Munaqosyah

Munaqosyah dibuka oleh motivasi dari Ketua Munaqosyah yaitu Ustaz Aini Aziz, beliau menegaskan bahwa, “Ketika kita sudah mempersiapkan dengan matang untuk suatu hal, kita pasti akan bisa menghadapinya.” Termasuk untuk munaqosyah ini, hafalan dan belajar siang-malam adalah bekal yang akan mengantarkan peserta pada keberhasilan dan pemahaman “Tidak ada ruginya belajar.” Sebagai penutup sambutan, Ustaz Aziz juga berpesan kepada  peserta untuk percaya diri saat menjawab pertanyaan dari munaqisy.

Selanjutnya Ustaz Alama selaku MC membacakan juknis Munaqosyah Alfiyyah tahun 2023, lalu jual beli antara pertanyaan dan jawaban pun dimulai. Pada malam pertama terdapat 4 kelompok yang maju, kemudian pada malam kedua dan ketiga masing-masing 5 kelompok. Dari pertanyaan dasar hingga pertanyaan menarik dan mendalam dilontarkan oleh munaqisy dan dapat disambut baik oleh munaqosy. Teriakan-teriakan euforia dari tim hore sebagai penyemangat dan celetukan-celetukan para munaqisy membuat acara munaqosyah lebih semarak dan meriah.

“Saya dan teman-teman sudah berusaha mempersiapkan diri untuk munaqosyah. Namun, kami terlalu fokus mendalami materi hingga lupa mutholaah dasar-dasar nahwu dan shorof. Ndilalah, saya mendapat bab yang saya kurang paham yaitu Bab ‘Adad. Ketika sedang maju, pikiran saya kosong dan tidak bisa fokus,” tutur Nur Fadillah, salah satu munaqosy putri. Menurutnya, bisa atau tidak menjawab bukan menjadi parameter seseorang itu pintar atau tidak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi dari demam panggung hingga keberuntungan. Dia mengaku ketagihan ingin maju munaqosyah lagi jika bisa. “Terima kasih buat teman-teman kelas Alfiyyah Tsaniyah, saya bangga karena kalian bisa menghadapi munaqosyah ini dengan bahagia tidak spaneng. Iso ora iso, sing penting jawab,” pungkasnya.

Di lain sisi, sebagai penonton sekaligus calon peserta munaqosyah tahun selanjutnya, Iswatul Ummah ikut mengomentari kegiatan munaqossyah ini. “Saya jadi termotivasi dan memiliki gambaran mengenai munaqosyah setelah menonton acara munaqosyah tahun ini. Semoga tahun depan tidak beda jauh dengan yang sekarang.”

Sebelum ditutup, setiap munaqisy memberikan pesan dan kesannya masing-masing. Mulai dari Kyai Nur Kholis Majid yang sudah menjadi munaqisy sejak tahun 2011. Selain bersyukur masih banyak santri yang dapat mengaji alfiyyah, beliau menitip pesan untuk panitia munaqosyah selanjutnya agar lebih matang lagi mempersiapkan acara munaqosyah baik secara materi maupun nonmateri. Kemudian Kyai M. Faqih Ali Muzakki memberi pesan dengan mengutip hadits :

كن عالما أو متعلما أو مستمعا أو محبا ولا تكن خامسا فتهلك

Artinya : “ Jadilah engkau orang yang berilmu, belajar, mendengarkan, atau mencintai ilmu. Janganlah engkau menjadi orang yang kelima (orang yang tidak termasuk keempat kriteria di atas), maka engkau akan celaka.”

Kesan dan pesan terakhir datang dari Kyai Arifulhaq yang rela jauh-jauh datang dari Turi hanya ingin ngalap berkah alfiyyah. Beliau ngendikan, “Mungkin Jogja baru Luqmaniyyah. Budaya munaqosyah ini tetap harus dipertahankan.” Kemudian doa dari Abah Na’imul menjadi penyempurna di penghujung acara Munaqosyah Alfiyyah tahun 2023 ini.