Dalam kesempatan tersebut presiden Jokowi menyampaikan pidato pertanda dibuka nya muktamar NU yangg ke 34. Dalam pidatonya beliau menyatakan terimakasih kepada Ulama dan pengurus NU yang ikut mengawal jalan nya ketertiban masyarakat, contohnya seperti sikap saling toleransi, dan menerima kemajemukan. Bukan Hanya itu, Beliau juga menyatakan harapannys akan pemuda NU yang memiliki semangat dalam belajar untuk mampu meneruskan leluhurnya dengan terjun ke dunia intelek dan teknologi. Takk tanggung-tanggung, presiden Jokowi menyatakan siap menawarkan konsesi pertanian hingga mineral kepada kelompok muda berprestasi yang siap menaruh konstribusi untuk NKRI.
Muktamar NU ke-34 juga menghadirkan pidato pembuka yang disampaikan oleh Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A., ketua umum PBNU masa khidmat 2010-2021. Beliau bersikap tegas akan adanya islam moderat yang perlu di tanamkan di hati seluruh masyarakat. Menurutnya bersikap islam yang moderat adalah satu bentuk jawaban kepada tantangan zaman. Negara-negara yang memiliki konflik terkhusus penindasan yang ditinjau dari aspek keagamaan seperti yang terjadi di Palestina ,Myanmar, Rohingya, Israel, Somalia, Suriah, Yaman, Afganishtan adalah rangkaian ketidak tuntasan dalam menjawab tantangan zaman. Mengutip dari qaul hadratus Syaikh K.H Hasyim Asy’ari, bahwa Nasionalsime dan agama adalah dua kutub yang saling menguatkan, sehingga tidak perlu bahkan tidak layak untuk diperdebatkan. ”Menjadi insan yang moderat memang berat karena membutuhkan pengetahuan dan kebijaksanaan, sedangkan menjadi ekstrimis hanya membutuhkan modal fanatisme.” Ucapnya dalam pidato pembukaan Muktamar.
Muktamar NU ke-34 menghasilkan keputusan baru dalam kepengerusan yaitu, K.H. Yahya Cholil Staquf yang menang polling atas Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A., dilantik sebagai ketua umum PBNU masa khidmat 2021-2026. Dan seperti tahun sebelumnya, Rais Aam masih di jabat oleh K.H. Miftachul Akhyar. Muktamar NU Ke-34 juga menghasilkan rekomendasi dari permasalahn krusial yang dibahas. Rekemondesai tersebut terorganisir ke dalam beberapa bidang seperti bidang keagmaan, demokrasi dan keadilan, Ekonomi, kedaulatan rakyat, Pendidikan, pesantren, kesejahteraan keluarga, lingkungan, dan internasional. Di dalam nya berisi argument NU yang telah disepakati bersama untuk memecahkan beberapa persoalan yang marak beredar. Rekomendasi-rekomendasi tersebut merupakan bentuk kepedulian NU kepada perbaikan sistem pemerintahan di Indonesia dan upaya penjagaan terhadap keharmonisan negara kesatuan.
Sumber:
https://jabar.nu.or.id/sejarah/catatan-sejarah-muktamar-nu-dari-masa-ke-masa-xmRdk