Beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu (1/1), di dinding grup Facebook resmi Pondok Pesantren Al Luqmaniyyah (PPLQ), Facebooker LQ, terpampang pengumuman dari Koordinator Departemen Keamanan & Ketertiban (Kamtib) PPLQ. Pengumuman tersebut berisi himbauan teman-teman santri untuk segera menertibkan sepedanya masing-masing.
Pada himbauan tersebut, terpampang secara jelas foto berbagai jenis sepeda ontel yang dimiliki santri. Mulai dari sepeda lama yang jarang dipakai (bahkan ada juga yang rusak) hingga sepeda yang masih baru. Selanjutnya sebagai sebuah kebijakan yang baru, akhirnya dari Departemen Keamanan mencoba membuatkan tanda pengenal yang berfungsi untuk mengidentifikasi masing-masing sepeda ontel milik setiap santri. Di dalam tanda pengenal yang telah dibuat tersebut tertuliskan “Komunitas Sepede Santri“. Tulisan tersebut menjadi identifikasi bahwa sepeda ontel yang dimaksud adalah milik santri.
Selain adanya tulisan yang menjadi identitas santri, di atasnya juga terdapat beberapa angka, sebagai contoh 01342. Maksudnya bahwa (013) menunjukkan tahun peng-inventarisasian, sedangkan (42) adalah nomor digit sepeda, sehingga sepeda tersebut terdaftar sebagai sepeda ke-42 dari jumlah sepeda yang ada. “Ya seperti itu maksudnya, awalnya juga kurang tahu, itu pengurus putri yang buat,” terang Muharor, salah satu tim pemasang tanda pengenal tersebut.
Selain adanya pendataan sepeda, Departemen Kamtib juga melakukan pendataan terhadap sepeda motor santri. Berbeda dengan sepeda ontel yang diberi pengenal ID dari bahan plastik, sepeda motor cukup ditempeli stiker bertuliskan ‘Cah LQ’ yang terpasang di selebor belakang sepeda motor masing-masing santri.
Mungkin beberapa ada yang masih menggunakan stiker lama. Tahun sebelumnya, sepeda motor-sepeda motor tersebut memang sudah diberi stiker ‘Kendaraan Santri’, namun berdasarkan kebijakan baru, akhirnya semua diganti dengan stiker yang baru. “Iya, sebagian yang belum dapat, sabar ya, soalnya stiker yang baru sudah habis, lagi dibuatkan,” lanjut Muharor.
Dengan adanya pendataan baik sepeda ontel maupun sepeda motor ini, harapannya masing-masing santri dapat lebih menjaga ketertiban dan keamanan.Hal ini dilakukan demi kenyamanan bersama.[Angga]
