Luqmaniyyah Adakan Pengajian Akbar Milad XIII

222

Suasana Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah pada Sabtu (09/02) berbeda dari hari biasanya. Berbagai kesibukan nampak dilakukan sebagian santri. Hari itu, tepat peringatan 13 tahun sejak PPLQ diresmikan pada 9 Februari 2000. Lalu lalang santri putra telah ada sejak ba’da shubuh. Pukul 05.00 WIB, seluruh santri putra mulai berdatangan menuju masjid. Begitu pula santri putri yang juga mulai memenuhi serambi kelas.

Pagi itu, seluruh santri sangat antusias mengikuti kegiatan pembukaan Muqoddaman yang merupakan kegiatan pertama peringatan Milad XIII PPLQ. Setelah dibuka oleh Ustadz Suep Amin Nasir, para santri pun saling bersahutan melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an yang sebelumnya telah dibagikan oleh Ta’mir. Muqoddaman merupakan khataman Al-Qur’an khas PPLQ, dimana 30 juz Al-Qur’an pembacaannya dibagi sehingga setiap santri mendapat 1 juz.

Rangkaian acara Milad tahun ini memang tidak seperti biasanya. Tak ada sarasehan dan berbagai lomba menjadi hal yang membedakan Milad XIII dengan Milad sebelum-sebelumnya. Selesai pembukaan Muqoddaman, acara pun dilanjutkan dengan Muqoddaman bergilir tiap kamar. Acara Muqoddaman yang bertempat di Masjid untuk santri putra dan Aula untuk santri putri ini berlangsung hingga menjelang maghrib.

Ba’da isya’, lantunan sholawat yang dibawakan oleh Tim Hadroh Ababil menyambut datangnya para tamu undangan dan santri PPLQ. Malam itu merupakan puncak peringatan Milad XIII yang diisi dengan Pengajian Akbar. Usai pra acara dari tim Hadroh Ababil, acara yang dibawakan oleh Kang Angga Rilitama dengan bahasa jawa dibuka dengan bacaan Surat Alfatihah. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan lantunan gema wahyu ilahi dan sholawat badar yang dibawakan oleh Ustadz Ain Ali Maftuh.

Mahallul Qiyam Harlah PP Al-Luqmaniyyah
Mahallul Qiyam Harlah PP Al-Luqmaniyyah

Acara selanjutnya yaitu sambutan pengasuh PPLQ sekaligus potong tumpeng yang diwakili oleh KH. Chudlori Abdul Aziz dan didampingi oleh Muassis PPLQ, Bapak H. Luqman Jamal Hasibuan. Dua jenis tumpeng yang dipotong, tumpeng nasi dan tumpeng oyek menjadi simbol bahwa di PPLQ terdapat dua makanan pokok santri, yaitu nasi dan oyek (makanan pokok dari singkong). Dalam sambutannya, KH. Chudlori Abdul Aziz meminta doa kepada seluruh hadirin agar pengasuh PPLQ, Nyai Hj. Siti Chamnah Najib diberi kekuatan dan kemudahan dalam mengasuh putra-putrinya serta seluruh santri PPLQ.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan doa khotmil qur’an, tahlil sekaligus mauidhoh hasanah pertama oleh KH. Mastur Asy’ari dari Magelang. Seluruh hadirin dengan khidmad mendengarkan ceramah dari beliau. Selesai mauidhoh hasanah dari KH. Mastur Asy’ari, pengajian dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah ke dua dari KH. Ahmad Zabidi Marzuki dari Bantul. Humor-humor yang diselipkan beliau membuat rasa kantuk para hadirin hilang. Para hadirin pun khidmad mendengarkan ceramah beliau yang menyinggung masalah hukum mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Meskipun waktu udah cukup malam, namun para hadirin tetap antusias mendengarkan ceramah dari beliau hingga acara berakhir pukul 23.30 WIB. [Romdlon]