Setiap waktu kita akan dihadapkan pada beberapa pilihan yang sangat dilematis. Satu sisi butuh akan ketegasan kita dan satu sisi yang lain tidak kalah kuat dari pilihan yang pertama. Misalnya saja, kita dihadapkan pada dua pilihan saja; mencari kerja atau menciptakan pekerjaan. Kalau kita mencari kerja, maka kita harus menyiapkan segala persyaratan lamaran dan segala tetek bengeknya. Namun, kalau kita harus menciptakan pekerjaan, langkah apa yang mesti dilakukan dan jenis pekerjaan apa yang akan kita buka?
Tentunya, tidak setiap kita bisa langsung memutuskan untuk memilih hal tersebut. Betapa kita harus berfikir dan menentukan mana yang terbaik diantara keduanya. Untuk zaman sekarang, mencari kerja (yang cocok) dengan keinginan kita tidaklah mudah. Apalagi bagi mereka yang sedang atau pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi (PT), ada rasa gengsi yang menyusup dalam relung-relung hatinya saat harus bekerja di tempat yang bukan menjadi idamannya. Sayang, terkadang kita masih menganggap remeh sebuah pekerjaan kecil, padahal dengan hal yang kecil itulah seseorang akan bisa meraih sesuatu yang lebih besar lagi.
Pilihan kedua, kita harus bergerak dan menciptakan pekerjaan yang kita mampu. Bagi kalangan santri atau mahasiswa, kalau kita mau dan berani mencoba maka niscaya kita akan menemukan banyak ilmu dan pengalaman yang tidak dimiliki oleh orang lain. Sebagai contoh, penulis memiliki beberapa teman kuliah yang juga menjalankan bisnis kecil-kecilan seperti berjualan pulsa, buku, madu, susu kedelai dan lain-lain. Kegiatan bisnis dalam dunia kampus ini, ternyata tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, beberapa teman mahasiswi juga tak mau kalah. Mereka ke dalam kelas terkadang membawa kerudung, baju muslimah dan pernak-pernik kemuslimahan, meski hanya membawa satu atau dua buah saja sebagai sampel. Dan hasilnya, lumayan bisa untuk foto copy, beli pulsa ataupun membantu biaya kuliah.
Sebuah ungkapan mengatakan “Setiap permulaan adalah berat”. Itu pasti! Namun untuk kedua, ketiga dan seterusnya maka akan terasa ringan. Begitu juga dengan langkah awal menciptakan pekerjaan. Pertanyaan-pertanyaan besar bisa dipastikan memberondong pikiran kita. Berapa besar modal yang dibutuhkan? Dari mana modal itu saya dapatkan? Belum lagi sampai menghitung untung rugi dan lain sebagainya. Pusing. Benarkah demikian?
Siapa bilang? Orang yang pesimis dan tidak yakin akan usahanya maka kemungkinan besar ia akan kalah sebelum bertanding. Ia akan pasrah sebelum mencoba. Tapi bagi mereka yang ingin banyak pengalaman, diuji dengan berbagai rintangan dan hambatan, maka ini akan dijadikan peluang yang baik dalam berkarya. Melatih diri untuk sabar dan tidak putus asa. Sekali lagi, bila kita mau dan mau—serta punya tekad yang kuat untuk mencoba mencari jalan hidup kita, maka itu berarti kita telah berlatih hidup di dunia riil. Dunia yang jauh dari kebergantungan dengan orang tua, dunia yang butuh akan keseriusan kita dalam menghadapi setiap masalah. Maka bergeraklah wahai saudara (i) ku, bila kita tidak pernah mencoba, maka sampai kapan pun potensi diri kita tidak akan terlihat. Bukan dari modal yang besar untuk memulai sebuah pekerjaan, tapi bermodal panca indera kita yang sangat luar biasa apabila kita mau memanfaatkannya. Allah SWT sudah membekali kita dengan akal, maka kerjasama yang baik antara akal dan panca indera itulah yang akan membawa kita pada jalan hidup kita. Selamat mencoba dan berkarya. By : El-Fatih
siip……….setuju…melatih diri untuk sabar dan tidak putus asa….cayooo…….
siip……….setuju…melatih diri untuk sabar dan tidak putus asa….cayooo…….
orang bijak mengatakan “niat yang baik adalah setengah perjalanan untuk tujuan kita “. sya setuju dengan tulisan ini, bahwa jangan terlalu memikirkan ini gmana??, itu gmana? hal ini akan membuat kita tidak bergerak dan akhirnya kita hancur. tapi sebaliknya, dengan niat yang kuat kita dan berani menghadapi resiko yang akan datang, memuat kita menjadi kuat dan sukses……………
orang bijak mengatakan “niat yang baik adalah setengah perjalanan untuk tujuan kita “. sya setuju dengan tulisan ini, bahwa jangan terlalu memikirkan ini gmana??, itu gmana? hal ini akan membuat kita tidak bergerak dan akhirnya kita hancur. tapi sebaliknya, dengan niat yang kuat kita dan berani menghadapi resiko yang akan datang, memuat kita menjadi kuat dan sukses……………